Langsung ke konten utama

Bulutangkis Olimpiade 2012

Turnamen ini diselenggarakan di venue Indoor Wembley Arena, London pada tanggal 28 Juli hingga 5 Agustus 2012. Seluruh medali emas berhasil disabet oleh China juga dua perak dan satu perunggu. Denmark berada di posisi kedua dengan satu perak dan satu perunggu. Sebanyak 172 atlet berkompetisi dalam lima acara: tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri dan ganda campuran. Turnamen ganda putri dirusak oleh beberapa diskualifikasi selama babak penyisihan grup untuk permainan yang tidak etis. Pertandingan babak akhir atau final dilaksanakan pada pada Minggu, tanggal 5 Agustus 2012 sore waktu London. 

Pertandingan Babak Final

Tunggal Putra
Pebulutangkis tunggal putra China Lin Dan tampil sebagai juara olimpiade tunggal putra. Lin Dan menjadi juara olimpiade dan berhak mendapatkan medali emas olimpiade tahun 2012, setelah berhasil mengatasi perlawanan Lee Chong Wei tunggal putra Malaysia. Kedua pemain menyajikan permainan cepat, adu smes keras, adu drive, adu net tipis, diselingi pukulan tipuan yang mengecoh, dengan poin : set 1 = 15-21,  set 2 = 21-10 dan set 3 = 21-19.

Tunggal Putri
Pebulutangkis tunggal putri China   Li Xuerui tampil sebagai juara olimpiade tunggal putri. Susi Susanti menjadi juara olimpiade, setelah berhasil mengatasi perlawanan  Wang Yiha tunggal putri China. Kedua pemain menyajikan permainan cepat, adu smes keras, adu drive, adu net tipis, diselingi pukulan tipuan yang mengecoh, dengan poin : set 1 = 21-15, set 2 = 21-23 dan set 3 = 21-17.

Ganda Putra
Pebulutangkis ganda putra China  Cai Yun / Fu Haifeng tampil sebagai juara olimpiade ganda putra. Duet Cai / Fu menjadi juara olimpiade, setelah berhasil mengatasi perlawanan  Mathias Boe / Carsten Mogensen ganda putra Denmark. Kedua pasangan menyajikan permainan cepat, adu smes keras, adu drive, adu net tipis, diselingi pukulan tipuan yang mengecoh, dengan poin : set 1 = 21-16 dan set 2 = 21-15.

Ganda Putri
Pebulutangkis ganda putri China  Tian Qing / Zhao Yunlei tampil sebagai juara olimpiade ganda putri. Duet Tian / Zhao menjadi juara olimpiade, setelah berhasil mengatasi perlawanan melawan  Mizuki Fujii / Reika Kakiiwa ganda putri Jepang. Kedua pasangan menyajikan permainan cepat, adu smes keras, adu drive, adu net tipis, diselingi pukulan tipuan yang mengecoh, dengan poin : set 1 = 21-10 dan set 3 = 25-23.

Ganda Campuran
Pebulutangkis campuran putri China Zhang Nan / Zhao Yunlei tampil sebagai juara olimpiade ganda putri. Duet Zhang / Zhao menjadi juara olimpiade, setelah berhasil mengatasi perlawanan melawan Xu Chen / Ma Jin ganda campuran China. Kedua pasangan menyajikan permainan cepat, adu smes keras, adu drive, adu net tipis, diselingi pukulan tipuan yang mengecoh, dengan poin : set 1 = 21-11 dan set 2 = 21-17.

Kilas Balik

Semua medali emas dimenangkan oleh pemain dari China. Tim Cina juga mengumpulkan dua perak dan satu perunggu, ke atas meja medali dengan total delapan. Denmark selesai di tempat kedua, dengan satu perak dan satu perunggu menang. India dan Rusia memenangkan medali di bulu tangkis untuk pertama kalinya. Untuk pertama kalinya ada kombinasi babak grup dan babak knockout di turnamen bulutangkis Olimpiade, setelah diperkenalkan pada Olimpiade Musim Panas Pemuda 2010 di Singapura.

Semua pertandingan adalah yang terbaik dari tiga pertandingan, dengan setiap pertandingan dimenangkan oleh pemain pertama yang mencapai 21 poin. Jika skornya mencapai 20-20, pemenangnya adalah pemain pertama yang memimpin dengan dua poin. Jika skor mencapai 29-29, pemain yang memenangkan poin berikutnya memenangkan pertandingan.

Periode kualifikasi Olimpiade adalah antara 2 Mei 2011 sampai dengan 29 April 2012, dan daftar peringkat Badminton World Federation, yang diterbitkan pada 3 Mei 2012, digunakan untuk mengalokasikan tempat. Negara bisa memasukkan maksimal tiga pemain. Tiga tempat kuota jika tiga pemain berada di peringkat empat atau lebih, dua jika dua pemain berada di peringkat 16 atau di atas dan sebaliknya satu tempat kuota hingga kontingen kuota 38 diisi.

Untuk setiap pemain pria yang memenuhi syarat dalam lebih dari satu disiplin, tempat kuota tambahan di single putra menjadi gratis. Jika tidak ada pemain dari satu benua yang dapat lolos, pemain peringkat terbaik dari benua ini mendapat tempat kuota. Pada 1 Agustus 2012, empat pasangan dikeluarkan dari kompetisi karena "tidak menggunakan upaya terbaik untuk memenangkan pertandingan" dan "melakukan diri sendiri dengan cara yang jelas kasar atau merugikan olahraga" mengikuti pertandingan malam sebelumnya di mana pasangan dituduh mencoba kalah untuk memanipulasi undian. 

Pasangan-pasangan ini didiskualifikasi: 
  • Wang Xiaoli dan Yu Yang, bermain untuk Tiongkok 
  • Jung Kyung-eun dan Kim Ha-na, bermain untuk Korea Selatan 
  • Ha Jung-eun dan Kim Min-jung, bermain untuk Korea Selatan 
  • Meiliana Jauhari dan Greysia Polii, bermain untuk Indonesia 
Partai antara Greysia Polii/Meiliana Jauhari, melawan ganda putrid Korsel, Ha Jung Eun/Kim Min Jung, pada partai terakhir penyisihan group C, yang berlangsung dengan aneh, memicu panitia penyelenggara Olimpiade London 2012, beserta badan tertinggi bulutangkis dunia BWF, melakukan investigasi yang berujung dengan di diskualifikasi nya empat pasang ganda putri dari Olimpiade London 2012. 

Pada hari Rabu 1 Agustus 2012, suatu kabar menyedihkan, sekaligus memalukan menghampiri kontingen Indonesia. Bisa dibilang kabar ini bukan saja menampar wajah kontingen Indonesia, tetapi seluruh bangsa Indonesia. Ya, kabar apalagi kalau bukan di diskualifikasi nya ganda putri kita, Greysia Polii/Meiliana Jauhari. Selain, Greysia Polii/Meiliana Jauhari, turut di diskualifikasi pula dua pasang ganda Korsel, Kim Ha Na/Jung Kyung Eun dan Ha Jung Eun/Kim Min Jung, dan ganda nomor satu dunia asal China, Wang Xiaoli/Yu Yang. Keempat pasang ganda itu harus menerima hukuman dengan tidak bisa melanjutkan kiprah mereka di Olimpiade kali ini, karena menurut panitia penyelenggara dan BWF (Badminton World Federation), mereka sudah mencederai nilai-nilai sportifitas, pada partai terakhir di fase group.

Sebagai gantinya, empat pasang ganda dari Kanada, Australia, Russia, dan Afrika Selatan, menggantikan ke empat ganda itu untuk bermain di babak perempat final. Pemicu Terjadinya Skandal Kembali ke skandal itu. Memang, pemicu dari peristiwa yang memalukan itu adalah kekalahan yang tidak terduga pasangan nomor dua dunia asal China, Qing Tian/Zhao Yunlei, dari pasangan asal Denmark, Kamilla Rytter Juhl/Christinna Pedersen, pada partai terakhir di penyisihan group D. Kekalahan yang menyebabkan pasangan China itu harus puas berada di peringkat kedua group D. Pasangan asal Denmark, Kamilla Rytter Juhl/Christinna Pedersen, merayakan kemenangan mengejutkan mereka atas pasangan China, Qing Tian/Zhao Yunlei, pada partai terakhir penyisihan group D. Kekalahan pasangan ganda China, yang merupakan unggulan kedua, itulah yang memicu terjadinya skandal di nomor ganda putri bulutangkis, Olimpiade London 2012. 

Melihat keadaan itu, tim China, yang berharap dua pasangan nya akan bisa berhadapan di babak final, kemudian mencari jalan agar kedua pasangan nya itu tidak bertemu di babak semifinal, yang tentunya sama sekali tidak mereka harapkan. Karena, bila pasangan Qing Tian/Zhao Yunlei, keluar sebagi runner-up group D, mereka diperkirakan akan bertemu dengan juara group A, di babak semifinal. Pasangan Wang Xiaoli/Yu Yang, yang berada di group A, di perkirakan tidak kesulitan untuk keluar sebagai juara group. Nah, kemudian jalan keluar dari situasi itu adalah, pasangan unggulan pertama mereka, Wang Xiaoli/Yu Yang, harus mengalah pada partai terakhir di group A, dari pasangan asal Korsel, Kim Ha Na/Jung Kyung Eun, agar kedua pasangan mereka bisa bertemu di babak final. 

Skenario dijalankan dengan mulus oleh Wang Xiaoli/Yu Yang, yang kalah dari ganda Korsel, dan keluar sebagai runner-up group A, di bawah pasangan Korsel. Well, melihat situasi terakhir yang terjadi, kedua pasang ganda yang berada di group C, Greysia Polii/Meiliana Jauhari, dan Ha Jung Eun/Kim Min Jung, yang sudah pasti melangkah kebabak perempat final, berusaha menghindar dari pertemuan lebih awal dengan Wang Xiaoli/Yu Yang, yang merupakan unggulan utama pada nomor ini. Karena runner-up group C, akan bertemua juara group A, dan juara group C, melawan runner-up group A. 

Alhasil, kedua pasangan itu kemudian melakukan hal yang sangat memalukan. Turun bertanding pada partai terakhir di group C, dengan mengusung misi yang sama, kalah! Melihat situasi aneh yang terjadi dilapangan ketika itu, wasit sudah memberikan peringatan pada dua pasangan itu, yang tampak nya tidak di gubris oleh kedua nya. Begitu juga ketika dewan pengawas pertandingan turun untuk memberikan kartu hitam bagi kedua nya. 

Tim official dari kedua kubu, memprotes nya. Protes diterima, dan pertandingan dagelan itupun terus berlangsung sampai rubber game, yang dimenangkan oleh pasangan Korsel. Panitia pertandingan kemudian bergerak cepat. Bekerja sama dengan badan tertinggi badminton dunia BWF, mereka kemudian melakukan investigasi terkait kasus yang memalukan ini. Hasilnya BWF, yang di wakili oleh Paisan Rangkisitpho (Deputy President) dan Thomas Lund (COO), memberikan peryataan tegas - seperti yang saya kutip dari kompas.com- "BWF memutuskan bahwa keempat pasangan ganda putri telah didiskualifikasi dari cabang bulu tangkis Olimpiade London 2012". Keempat nya dianggap melanggar code of conduct pasal 4.5 dan 4.16 yaitu 'tidak bersungguh-sungguh untuk berusaha memenangkan pertandingan' dan 'bertingkahlaku menghina dan merusak reputasi bulu tangkis'. (kompas.com) 

Selain itu Thomas Lund, juga memberitakan banding yang di ajukan oleh tim Korsel, yang kemudian di tolak oleh panitia penyelenggara. Sedangkan tim Indonesia, dan China, memutuskan untuk menerima keputusan itu. Harapan bagi tim Bulutangkis Indonesia Nasi sudah menjadi bubur, tidak ada gunanya kita mencari pembenaran dari kasus ini. Introspeksi diri menjadi sesuatu yang harus dilakukan oleh tim bulutangkis kita. 

Juara sejati tidak akan pernah mencoreng nilai-nilai sportifitas, apalagi hanya untuk sekedar memilih lawan, dengan cara yang sangat memalukan. Semua lawan harus berani dihadapi. Tidak ada lawan yang tidak bisa dikalahkan. Bila kita takut ketika harus berhadapan dengan lawan, lalu mengapa kita harus mengikuti suatu pertandingan? Persiapan matang, dengan berbagai macam strategi untuk memberikan yang terbaik bagi negeri ini, harus menjadi suatu hal yang dikedepankan semua atlet kita setiap mengikuti event multi cabang seperti Olimpiade. 

Kini, harapan kita tinggal bertumpu pada ganda campuran, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, yang akan berhadapan dengan ganda campuran China, Xu Chen/Ma Jin, dibabak semifinal, dan ganda putra, Bona Septano/M. Ahsan, yang akan menghadapai ganda Korsel Lee Young Dae/Jung Jae Sung, hari ini dibabak perempat final. 

Setelah tumbang nya Taufik Hidayat, Simon Santoso, dan Ardiyanti Firdasari, dibabak perdelapan final dari lawan masing-masing. Semoga harapan kita yang tersisa ini akan memberikan kemampuan terbaik mereka untuk mempertahankan tradisi emas, sekaligus sedikit mengobati kekecewaan atas kasus di nomor ganda putri ini. Go Indonesia...!! 

sumber tulisan : 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bulutangkis Olimpiade 1992

Pertama Kali Bulutangkis Dipertandingkan di Olimpiade. Bulu tangkis adalah salah satu cabang olahraga yang diperlombakan di Olimpiade 1992 di Barcelona . Pertandingan-pertandingannya berlangsung di Pavelló de la Mar Bella dari tanggal 28 Juli sampai 4 Agustus . Ini merupakan pertama kalinya bulu tangkis dipertandingkan sebagai cabang resmi dalam Olimpiade. Sebanyak 36 negara ikut serta dengan total 177 atlet. Indonesia meraih medali emas Olimpiade pertamanya di ajang ini. Atlet-atlet Asia menjuarai 15 dari 16 medali yang dibagikan, sedangkan Denmark adalah satu-satunya negara Eropa yang memperoleh medali (perunggu di Tunggal Putra). Turnamen ini menggunakan sistem eliminasi . Pertandingan berlangsung tiga set, masing-masing 15 angka kecuali tunggal putri 11 angka. Tidak ada pertandingan perebutan tempat ketiga, sehingga setiap divisi membagikan 2 medali perunggu; demikian pula dengan atlet yang kalah di babak perempatfinal diberi peringkat lima. Diikuti oleh 177 atlet bulutangk

Bulutangkis Olimpiade 2004

Bulu tangkis adalah salah satu cabang olahraga yang diperlombakan di Olimpiade tshun 2004 di -kota Athena , Yunani. Pertandingan-pertandingannya berlangsung di Kompleks Olimpiade Goudi . Turnamen Bulutangkis ini menggunakan sistem eliminasi . Pertandingan berlangsung tiga set, masing-masing 15 angka kecuali tunggal putri 11 angka. Pada ajang Olimpiade Athena, Indonesia meraih satu-satunya medali emas pada kategori Tunggal Putra, Taufik Hidayat . Sebanyak 168 atlet bulutangkis dari 31 negara yang mengikuti kejuaraan bulutangkis Olimpiade tahun 2004. Pertandingan babak akhir atau final dilaksanakan pada tanggal 21 Agustus 2004, disiarkan langsung TVRI.                      © Disediakan oleh Kompas.com  Taufik Hidayat mempersembahkan medali emas Olimpiade Athena 2004 Pertandingan Babak Final Tunggal Putra Pebulutangkis tunggal putra  Indonesia     Taufik Hidayat  tampil sebagai juara olimpiade tunggal putra. Taufik Hidayat menjadi juara  olimpiade, setelah berhasil mengatasi perl

Bulutangkis Olimpiade 2020

Tak bisa dipungkiri, cabang olahraga bulutangkis merupakan tulang punggung Indonesia di ajang Olimpiade. Dari tujuh medali emas yang diraih sepanjang keikutsertaan di ajang empat tahunan ini, semuanya berasal dari olahraga tepok bulu ini.  Bulu tangkis pada Olimpiade Musim Panas 2020 adalah pelaksanaan cabang olahraga bulu tangkis pada penyelenggaraan Olimpiade Musim Panas 2020 . Kompetisi pada cabang olahraga ini berlangsung di Musashino Forest Sports Plaza , Tokyo . Edisi ini menandingkan 5 nomor. 172 atlet bertanding dalam edisi ini. Pertandingan dalam cabang ini dilaksanakan pada 24 Juli hingga 2 Agustus 2021.                     © Disediakan oleh Kompas.com  Atlet Indonesia Apriyani Rahayu dan Greysia Polii mempersembahkan medali emas Olimpiade 2020 Pertandingan Babak Final Tunggal Putra Pebulutangkis tunggal putra  Denmark       Viktor Axelsen  tampil sebagai juara olimpiade tunggal putra. Viktor Axelsen menjadi juara  olimpiade, setelah berhasil mengatasi perlawanan    Chen Lon